Gagasan tidak hanya terdapat di dalam sebuah kalimat, gagasan juga dapat diungkapkan dalam bentuk puisi. Gagasan yang puitis sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari seperti lagu-lagu, syair dan pantun. Syair-syair lagu hampir sama dengan puisi yang berupa makna yang padat dan disusun dengan nada-nada indah.
Didalam puisi terdapat berbagai jenis-jenis puisi. Disini akan dibahas tentang puisi rakyat, apakah puisi rakyat dan puisi biasa itu sama ? berikut penjelasannya ! Baca juga : Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat
Pengertian Puisi Rakyat
Puisi Rakyat adalah puisi lama yang mengandung nilai-nilai luhur dari warisan nenek moyang kita pada zaman dahulu yang sangat menghibur, indah dan segar. Puisi rakyat ini termasuk kedalam jenis puisi lama, Hal ini membuat puisi rakyat berbeda dengan puisi lainnya. Puisi rakyat memiliki keterikatan dalam penggunaan bahasa maupun struktur, tekanan yang rendah dan rima beserta isi yang terkandung.
Hal yang lain membedakan antara puisi rakyat dan puisi lainnya terletak pada Penyampaiannya dan pengarang. Puisi rakyat ini tidak mengenal nama pengarang dan penyampaiannya pun dari mulut ke mulut. sangat berbeda dengan puisi sekarang yang penyampaiannya melalui media massa zaman sekarang. Pada umumnya puisi rakyat ini pun sangat terikat dalam aturan-aturan pada jumlah suku kata maupun jumlah suku baris yang terdapat pada rima dan bait.
Jenis Puisi Rakyat
Jenis puisi rakyat terbagi menjadi 3 bagian yaitu pantun, syair dan Gurindam. Masing-masing jenis puisi rakyat ini memiliki perbedaan dari segi penulisan dan pengucapan. Berikut penjelasan mengenai ketiga jenis puisi rakyat yaitu :
1 – Pantun
Pantun adalah bagian yang dikelompokkan kedalam puisi lama yang masih terkenal pada saat ini dan terdiri dari bait. Didalam bait terdapat 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. Pantun juga memiliki ciri-ciri yang dapat membedakan dengan jenis puisi rakyat lainnya. Berikut ciri-ciri pantun yaitu :
- Setiap baris yang ada terdiri dari empat baris.
- Terdapat 8 sampai 12 kata pada tiap baris.
- Mempunyai sampiran dan Isi dalam setiap pantun.
- Pada umumnya pantun berima a-b-a-b
Pantun ini pun diharapkan dapat menjadi penuntun hidup baik yang membacanya maupun yang mendengarkannya. Ciri-ciri pantun tidak hanya menghimbau atau pun tidak hanya memberikan nasihat saja tetapi juga cara penyampaian pantun sangat khas dan begitu kental. Pantun ini juga memiliki jenis-jenisnya seperti : Pantun Nasihat, pantun jenaka, pantun agama, pantun teka-teki, pantun berkasih-kasihan dan Pantun anak.
2 – Syair
Syair adalah karangan sastra melayu lama atau lebih dikenal dengan puisi lama yang pada umumnya sangat mementingkan irama sajak dan dari bentuknya terikat. Biasanya syair memiliki tiap baitnya terdiri dari empat larik dan berakhiran yang bunyinya sama. Pada umumnya kita juga mengetahui bahwa orang yang membuat dan membaca syair sering disebut dengan penyair atau pujangga. Sudah kita ketahui bahwa syair ini mempunyai bentuk terikat, terikat disini dalam artian bahwa syair memiliki aturan – aturan yang mengikat sebuah karya sastra. Berikut aturan-aturan yang terdapat dalam syair yaitu :
- Pada umumnya syair terdiri dari 4 baris setiap baitnya.
- pada setiap bait-bait yang terdapat di syair bermakna isi.
- Pada setiap baris terdiri dari 4-5 kata.
- Pada setiap baris memiliki jumlah suku kata yaitu 8-12 kata
- Memiliki rima yang sama yaitu a-a-a-a atau a-b-a-b
- Mempunyai bahasa kiasan
Syair ini juga memiliki jenis-jenis syair yang perlu kita ketahui seperti syair panji, syair kiasan, syair sejarah dan syair agama. Selain jenis-jenis nya syair juga memiliki unsur-unsur yaitu seperti unsur intrinsik syair dan unsur ekstrinsik.
3 – Gurindam
Biasanya orang sering menyebut bahwa gurindam adalah sebuah kekayaan sastra. Gurindam ini termasuk kedalam golongan puisi lama, yang menandai bahwa sebuah gurindam adalah adanya dua baris kalimat yang berima sama. Gurindam hampir sama dengan puisi yang terdapat dua baris kalimat dengan sajak (rima) yang sama. Gurindam pada umumnya terdiri lebih dari satu bait. Baris pertama berisi syarat dan persoalan dan baris kedua gurindam menjawab persoalan dari baris pertama.
Gurindam serupa dengan pantun nasihat, yang membuat gurindam dan pantun berbeda adalah Gurindam biasanya terdiri dari 2 larik dalam satu bait, sedangkan pantun terdiri lebih dari 2 larik atau 4 larik. Berikut ciri-ciri gurindam yaitu :
- Disetiap baris bersajak A-A-B-B sampai seterusnya
- Gurindam pada umumnya terdiri dari dua baris dan tidak lebih. Jumlah kata dalam perbaris hanya 10 kata saja.
- Biasanya gurindam berisi tentang Nasihat kehidupan sehari-hari.
- Gurindam saling keterkaitan hubungan sebab-akibat.
- Pada umumnya baris kedua pada gurindam berisi isi.
Baca juga :
Contoh Gagasan Pendukung
Pengertian Teks Prosedur
Contoh Kalimat Utama
Unsur Kebahasaan Puisi Rakyat
Unsur kebahasaan puisi rakyat terdapat dalam sebuah kalimat yaitu berupa kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan, kalimat larangan dan pernyataan sopan. Berikut penjelasan mengenai unsur kebahasaan puisi rakyat yaitu :
- Kalimat perintah yaitu suatu kalimat yang berupa makna meminta atau makna memerintah.
- Kalimat Saran yaitu suatu kalimat yang bermakna meminta atau menyuruh kepada seseorang untuk melakukan sesuatu hal.
- Kalimat Ajakan yaitu suatu kalimat yang berupa ajakan untuk melakukan sesuatu.
- Kalimat Larangan yaitu suatu kalimat yang mengandung makna meminta atau memerintah untuk tidak dilakukan dalam hal berbuat sesuatu.
- Kalimat Pernyataan sopan yaitu kalimat ini sama hal nya dengan kalimat perintah yang biasanya tetapi terdengar lebih sopan. Kata yang digunakan dalam pernyataan ini adalah tolong dan mohon.
Aturan-Aturan Puisi Rakyat
Aturan-aturan dalam puisi rakyat yaitu :
- Puisi rakyat pada umumnya terdiri dari beberapa jumlah deret kalimat yang mencakup panjang pendek suku kata.
- Biasanya puisi rakyat ini menceritakan tentang kehidupan dan keadaan masyarakat.
- Puisi rakyat ini mempunyai rima di awal dan di akhir.
Contoh Puisi Rakyat
Contoh puisi rakyat ini berdasarkan dari jenis-jenis puisi rakyat yaitu pantun, syair dan gurindam. Berikut adalah Contohnya :
Contoh – Pantun
Terbang rendah burung peragam
Dari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
mari bersama kita lestarikan
Contoh – Syair
Aku ingin seperti bumi dan rembulan
yang saling berbagi menerima surya
tapi, aku sering memonopoli perhatian
tanpa menyisakan sedikit bagi yang membutuhkan
Contoh – Gurindam
Barang siapa yang tidak memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Demikianlah penjelasan mengenai puisi rakyat. Puisi rakyat ini berhubungan dengan kalimat perintah, kalimat ajakan, kalimat larangan dan kalimat-kalimat yang lainnya yang terdapat diunsur-unsur kebahasaan. Jika kamu belum paham tentang kalimat ini, kamu bisa membaca materi tentang kalimat yang beserta contohnya. Baca juga : Contoh Kata Sifat