Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat Serta Contohnya

Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat

Kalimat merupakan unggulan dalam kajian bahasa, Karena dengan perantara kalimatlah kita dapat menyampaikan maksudnya secara jelas dan lengkap. Didalam kalimat terdapat tataran kalimat yaitu kata dan Frasa. Nah pernah dengarkan didalam sebuah kalimat terdapat beberapa kata atau beberapa frasa. Maka dari itu kalimat dan kata saling berkaitan. Kata dan Frasa tidak bisa mengungkapkan suatu maksud tujuan secara lengkap dan jelas, Kecuali jika frasa dan kata itu sedang berkedudukan sebagai kalimat minor. Baca juga : Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung

Pengertian Kalimat

Kalimat adalah bagian yang memiliki struktur. Struktur yang terdapat pada kalimat minimal subjek (S) dan Predikat (P) dan intonasi pada kalimat mengungkapkan ujaran itu sudah lengkap dengan makna. intonasi pada akhir kalimat biasanya menggunakan tanda baca seperti titik, tanda tanya dan tanda seru. Pemilihan struktur kalimat minimal Subjek dan Predikat ini menandakan kalimat bukanlah semata-mata campuran atau kumpulan kata yang tidak memiliki kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menandakan sebuah kalimat perlu mengandung gagasan pokok atau pokok pikiran yang lengkap sebagai memberikan ungkapan maksud penuturnya.

Unsur Kalimat

Unsur kalimat adalah fungsi tata kalimat atau fungsi dari peran kata seperti subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap(Pel) dan keterangan (K). Kalimat baku bahasa indonesia setidaknya terdiri dari dua unsur yaitu S dan P, unsur yang lain seperti (O, Pel dan ket) tidak mesti diikut sertakan dan juga bisa diikut sertakan atau bisa digunakan atau tidak wajib digunakan dalam suatu kalimat.Penyusunan kalimat merupakan satuan bentuk yang akan memuat S, P, O, Pel, dan ket. Dalam pengisi S, P, O, Pel, dan ket dalam kalimat tidak hanya kata tetapi juga mencakup frasa.

Unsur 1- Subjek

Subjek adalah kalimat yang biasanya mengungkapkan pada seseorang seperti tokoh, pelaku dan sosok atau bisa juga menjadi pokok pembicaraan. Pada umumnya Subjek ini memuat kata atau frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verba. Contohnya :

  1. ibuku sedang memasak.
  2. Meja manager besar.
  3. Yang memakai dasi guru adik saya
  4. Berolahraga menyehatkan badan
  5. Membangun jalan Tol sangat mahal

Kamu bisa lihat keterangan pada contoh-contoh diatas yaitu :

  • Contoh 1 dan 5 merupakan Subjek (S).
  • Contoh 1 dan 2 merupakan contoh subjek (S) yang mencakup kata atau frasa benda yang terdapat pada sebuah kalimat.
  • Contoh 3 merupakan contoh Subjek (S) yang mencakup klausa pada sebuah kalimat.
  • Contoh 4 dan 5 merupakan contoh Subjek yang mencakup frasa verbal.

Didalam pembelajaran bahasa indonesia setiap kata, frasa dan klausa pembentuk Subjek (S) harus menyatakan pada benda (nyata atau absurd). Selain itu subjek juga digunakan pada kata tanya yaitu siapa atau apa.

Baca juga : Contoh Kalimat Interogatif

Unsur 2 – Predikat

Predikat adalah suatu bagian kalimat yang menyampaikan tindakan apa atau keadaan bagaimana subjek ini. Selain menyampaikan tindakan atau perbuatan subjek ini, Predikat juga dapat menyatakan keadaan, ciri, status, sifat, atau jati diri si Subjek ini. Predikat dalam sebuah kalimat adalah penjelasan tentang jumlah sesuatu yang terdapat pada subjek. Satuan bentuk penambah Predikat juga mencakup kata atau frasa, beberapa juga mencakup verba atau adjektiva, tetapi dapat juga nomina atau frasa nomina.

Contohnya :

  1. Singa berlari
  2. Kakak sedang belajar
  3. Dia seperti buruk rupa
  4. Kota Dumai dalam keadaan rusuh
  5. Kelinciku belang dua.
  6. Saya merupakan lulusan baru
  7. Rumah pak bayu lima

Keterangan contoh-contoh di atas terdapat penjelasan di bawah ini :

  • Contoh 1 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan perbuatan dari subjek (perbuatan singa yaitu berlari).
  • Contoh 2 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan tindakan dari subjek (tindakan kakak yaitu sedang belajar).
  • Contoh 3 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan keadaan dari subjek (keadaan .
  • Contoh 4 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan situasi dari subjek.
  • Contoh 5 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan ciri dari subjek.
  • Contoh 6 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan status dari subjek.
  • Contoh 7 yaitu sebuah predikat yang memberitahukan jumlah dari subjek

Dari contoh 1 sampai 7 merupakan Predikat, yang menjadi perbedaannya adalah sebuah pernyataan predikat untuk subjek.

Unsur 3 – Objek

Objek adalah suatu bagian kalimat yang menyempurnakan Predikat. Pada umumnya objek biasanya terdiri oleh Klausa, Nomina atau Frasa nomina. Letak objek sendiri biasanya selalu di belakang predikat dan berupa verba transitif. Verba transitif yaitu verba yang mengharuskan adanya Objek setelah predikat. Contohnya :

  1. Ayah membangun ………..
  2. Arsitek Mendesain ……….
  3. Chef menggoreng ……

Verba transitif dari contoh diatas seperti membangun, mendesain dan menggoreng maka Predikat diatas mengharuskan untuk dilengkapi. Unsur yang akan menyempurnakan predikat dari contoh ketiga diatas itulah dinamakan Objek. Seandainya Predikat terdiri dari verba transitif makan Objek tidak lagi diperlukan. Maka dari itulah Sifat Objek nyata dan tidak nyata atau bisa dikatakan wajib ada dan tidak wajib ada. Tetapi juga terdapat sebuah verba transitif dalam predikat yang tidak menuntut untuk dilengkapi. Contohnya kata rusak, pulang, mandi dan lain-lainnya.

Baca juga : Contoh Kalimat Deklaratif

Unsur 4 – Pelengkap

Pelengkap ini hampir sama objek, tetapi yang menjadi persamaannya adalah letak pelengkap pada umumnya dibelakang P tetapi juga bisa di belakang O. Predikat disini berupa verba. Persamaan yang lainnya adalah pelengkap dan objek memiliki jenis kata seperti klausa, nomina dan frasa nominal. Namun antara Pelengkap dan Objek juga mempunyai perbedaan. kita lihat berdasarkan Contoh.

  1. Ketua Gubernur Riau membacakan teks Proklamasi
  2. Demokrasi berlandaskan Pancasila

Keterangan :

  • Contoh 1 : Ketua Gubernur Riau merupakan (S), Membacakan merupakan (P), Teks Proklamasi merupakan (O) .
  • Contoh 2 : Demokrasi merupakan (S), Berlandaskan merupakan (P) dan Pancasila merupakan (Pel).

Kedua contoh kalimat diatas merupakan kalimat aktif. Nah disini dijelaskan bahwa Pelengkap (Pel) tata letaknya tidak selalu di belang predikat dan juga bisa di belakang objek.

Hal yang membedakan Pelengkap (Pel) dan Objek (O) adalah dari jenis penambahannya atau pengisinya. Selain terdiri dari klausa, nomima dan frasa nominal, Pelengkap (Pel) juga terdapat frasa ajektival dan frasa preposisional.

Unsur 5 – Keterangan

Keterangan adalah Suatu bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal dalam sebuah kalimat. Unsur keterangan ini berfungsi menjelaskan S, P, O dan Pel. Letak posisi keterangan ini bersifat acak, Bisa terdapat di awa, ditengah dan diakhir kalimat. Keterangan ini juga berisikan kata klausa, adverbia, frasa nominal, dan frasa preposisional. Pada umumnya keterangan ini berupa seperti tempat, waktu, hari, tujuan, penyebab dan alat. Contohnya :

  • Adik selalu upacara di setiap hari senin pagi
  • Kakak saat ini sedang bernyanyi di rumah
  • Ibu sedang membersihkan taman belakang
  • Fakultas teknik selalu mengadakan rapat di ruangan aula.
  • Ayah memotong kayu dengan gergaji.

Sekian penjelasan mengenai Kalimat. Didalam kalimat bukan hanya menjelaskan unsur saja tetapi juga membahas tentang jenis kalimat. Hal yang perlu diingat adalah Unsur kalimat itu adalah S-P-O-Pel-Ket. ingat tata letak dan pola dari unsur tersebut. Baca juga : Contoh Kalimat Imperatif