Pengertian Hikayat, Karakteristik, Unsur dan Nilai-Nilainya

Pengertian Hikayat

Pengertian Hikayat – kali ini masih berkaitan dengan hikayat, Setelah kalian membaca contoh soal hikayat tentu kalian sudah mengetahui apa arti dari hikayat.

Hikayat merupakan salah satu contoh budaya nusantara yang bernilai luhur dan ada sampai sekarang. Hikayat ini termasuk ke dalam cerita rakyat.

Mengapa kita harus mempelajari hikayat? karena di dalam hikayat mengandung nilai-nilai positif yang dapat kita ambil sebagai cerminan bagi kehidupan kita dan dapat kita aplikasikan.

Banyak sekali contoh hikayat seperti hikayat Hang Tuah, hikayat Abunawas, hikayat Si Miskin, indera bangsawan, hikayat bunga Kemuning dan banyak lagi hikayat-hikayat yang lain.

Pengertian Hikayat

Salah satu jenis sastra lama yang berbentuk prosa yang menimba bahannya dari
kehidupan raja-raja dan dewa-dewa yang bersifat khayal, penuh keajaiban, serta
menjadi sumber hiburan untuk orang lain.

Karakteristik Hikayat

  1. Kemustahilan. Hal yang tidak logis, tidak bisa dinalar, tidak masuk akal. Contoh : Bayi lahir disertai pedang dan panah.
  2. Kesaktian. Hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu. Contoh : Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan.
  3. Anonim. Tidak diketahui secara jelas nama pengarang.
  4. Istanasentris. Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan.

1. Kemustahilan

Di dalam hikayat Banyak sekali hal yang tidak masuk akal atau tidak rasional contohnya bayi lahir disertai pedang dan panah. Aneh bukan?

kalau kita pikir secara logika Kayaknya tidak pernah deh ada bayi terus lahir disertai dengan panah dan pedang gitu Jadi tidak masuk akal itulah yang dinamakan dengan ciri kemustahilan.

2. Kesaktian

kata kunci dari Sakti Sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu. berbeda dengan kemustahilan, kalau mustahil tadi tidak masuk akal.

Contohnya syahperi mengalahkan garuda yang mampu merusak Sebuah kerajaan. orang bisa mengalahkan Garuda yang memiliki kekuatan besar.

Nah hal-hal seperti itu hanya orang-orang tertentu yang dapat melakukannya tidak semua manusia itu bisa mengalahkan Garuda. itulah yang dinamakan dengan kesaktian.

3. Anonim

yang ketiga ada anonim, anonim tidak diketahui secara jelas nama pengarangnya karena hikayat itu disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut.

bahkan cerita dari orang yang pertama ke orang yang kedua ke orang yang ketiga biasanya versinya itu berbeda-beda alur ceritanya. itulah yang dinamakan dengan hikayat, karena anonim tidak ada pengarangnya

4. Istanasentris

Karakteristik hikayat yang terakhir adalah istanasentris, karena rata-rata cerita dalam hikayat itu berlatar belakang atau tempatnya di sebuah kerajaan.

Baca juga : Puisi Rakyat: Pengertian, Jenis, Unsur serta Contoh Lengkap

Unsur-Unsur Pembangun Dalam Hikayat

Kalau kita berbicara tentang unsur-unsur dalam cerita Berarti ada unsur intrinsik dan ada unsur ekstrinsik.

  1. Tema. Topik yang dibahas dalam cerita (sosial, kepahlawanan, ketuhanan, cinta)
  2. Penokohan. berkaitan dengan pengarang menggambarkan sifat tokoh dalam cerita itu seperti apa.
  3. Latar atau setting. Tempat dan waktu terjadinya peristiwa. Latar tempat (istana, sekolah, gunung), Latar waktu (pagi, siang, malam, sore), Latar sosial (tradisi, status sosial).
  4. Alur. Alur atau jalan cerita. Pengenalan situasi cerita (exposition), Pengungkapan peristiwa (complication), Menuju konflik (rising action), Puncak konflik (turning point), Penyelesaian (ending).
  5. Amanat. Ajaran moral atau pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.

Nilai-Nilai Dalam Hikayat

  1. Nilai sosial. Nilai yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia.
  2. Nilai religius/keagamaan. Hal-hal bersifat spritual, keagamaan, kepercayaan.
  3. Nilai moral/etika. Perilaku manusia dalam berinteraksi dengan kehidupan di sekitarnya.
  4. Pendidikan/edukatif/didaktik. Pendidikan atau pengajaran manusia.
  5. Budaya. Nilai yang berhubungan dengan kebiasaan, tradisi dalam masyarakat.

    Selain nilai-nilai dalam hikayat di atas, sebenarnya masih ada lagi nilai yang lain misalnya seperti nilai psikologi, filosofis, histori/historia, hukum, dan ekonomi perjuangan.

    1. Nilai Sosial

    Contohnya tidak melihat perbedaan status sosial.

    kutipan teksnya : si kembar menolak Dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina tetapi Tuan Putri menerimanya dengan senang hati.

    2. Nilai Religius/Keagamaan

    Contohnya pasrah kepada Tuhan.

    kutipan teks : setelah berusaha maka ia pun menyerahkan dirinya kepada allah subhanallahu wa ta’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.

    3. Nilai Moral/Etika

    contoh tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.

    kutipannya : Hatta datanglah sembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu.

    Jadi laki-laki itu langsung minta susu kambing tanpa dia mau berusaha seperti temannya yang lain.

    karena ini kutipan jadi nanti bisa jadi tentu Kalian tidak tahu alur ceritanya, jadi harus membaca keseluruhannya terlebih dahulu barulah kalian bisa menemukan nilai-nilai moralnya.

    4. Nilai Pendidikan/Edukatif/Didaktik

    contohnya kewajiban belajar ilmu agama sejak dini.

    Kutipan : maka anak Anda Baginda yang dua orang itu pun sampailah usia 7 tahun dan dititahkan mengaji kepada Mualim Sufyan.

    karena hikayat itu adalah cerita pada zaman dahulu maka bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa bahasa arkais yang sulit kita pahami karena bahasa tersebut tidak bisa dicari atau didapatkan pada masa sekarang.

    5. Nilai Budaya

    Contohnya Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki Putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.

    Pelajaran kali ini cukup kita membahas mengenai pengertian, karakteristik atau ciri-ciri, setelah itu ada unsur-unsur pembangun cerita tadi tema, latar, alur, amanat dan nilai-nilai dalam hikayat nilai sosial, religius, nilai moral, nilai didaktis atau nilai pendidikan. Semoga dapat dipahami.