Majas lebih sering diartikan dengan perumpamaan atau sindiran halus. Majas terdapat berbagai jenis dan dengan berbagai makna yang ada. Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai majas sinekdoke.
Menurut penuturan dari Aminuddin (1995), Majas merupakan sebuah bentuk gaya bahasa seseorang yang didalamnya memaparkan sebuah ide atau gagasan sesuai dengan norma yang digunakan sebagai ciri khas pengarang itu sendiri.
Gaya bahasa atau majas ini dilihat sebagai perhiasan tradisi jawa agar sebuah karya tersebut agar terlihat lebih indah. Tetapi dengan seiringnya perubahan dan perkembangan zaman, Majas tidak hanya dinilai dengan sebuah keindahan. Tetapi juga memberikan kesadaran bahwa terdapat hal yang menarik dari pemakaian bahasa pada komunikasi.
Pengertian Majas Sinekdoke
Secara umum majas sinekdoke merupakan majas suatu gaya bahasa yang menuturkan bagian yang penting pada suatu benda atau hal untuk sebuah benda itu sendiri.
Menurut para ahli Majas Sinekdoke yaitu :
1 – Karya dari Rachmad Djoko Pradopo yang dikutip dari pengkajian puisi
Majas Sinokdoke adalah salah satu bahasa kiasan dengan cara ciri khas, unik atau individual dari sebuah benda untuk membuktikan hal atau benda itu atau pun sebaliknya.
2 – Nurgiyantoro Dalam buku tahun 2007 Hal. 300
Majas Sinokdoke merupakan gaya baya atau bahasa kiasan yang menuturkan bagian menjadi pengganti nama keseluruhan (Pars Pro toto) atau sebaliknya yang disebut totum pro parte.
3 – Keraf ( 2010, Hal. 142)
Majas Sinekdoke merupakan suatu bahasa figuratif atau bahasa kiasan yang menggunakan sebagian dari sesuatu hal yang menyatakan keseluruhan atau pars pro toto atau sebaliknya yang menggunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte).
Berdasarkan para ilmuwan berpendapat dari kutipan tulisan atau kutipan buku yang telah ada, maka sinekdoke merupakan gaya bahasa atau bahasa kiasan yang menggunakan sebuah nama sebagian untuk seluruhnya atau pun sebaliknya.
Jenis-Jenis dalam Majas Sinekdoke
Berdasarkan dari pengertian diatas, maka majas sinekdoke dibedakan menjadi dua bagian yaitu Pars pro Toto dan juga Totem to Parte. Berikut penjelasannya :
1 – Majas Sinekdoke Pars Pro Toto
Pars Pro Toto merupakan sebuah gaya bahasa yang menggunakan sebagian dari suatu hal untuk menyatakan secara keseluruhannya.
Contoh penggunaan Pars pro toto pada kalimat yaitu :
Pemerintah Indonesia memberikan bantuan Covid – 19 per kepala keluarga sebesar Rp. 600.000 selama 4 bulan dan juga bantuan lainnya seperti prakerja, BSU dan lainnya.
yang menjadi pars pro toto pada contoh kalimat diatas yaitu Per kepala yang menyatakan salah satu dari bagian tubuh, Namun pada contoh kalimat tersebut menentukan kepada keseluruhan.
2 – Majas Sinekdoke Totem to Parte
Totem to parte merupakan sebuah pola hubungan yang menentukan secara keseluruhan untuk menyebutkan salah sebagian.
Contohnya :
Negara Indonesia melawan Thailand untuk memenangkan Kejuaraan AFF.
Contoh kalimat di atas menyebutkan sebuah nama negara, padahal hanya merujuk kepada satu atau sebagian orang.
Pada kenyataannya yang bertanding tidaklah seluruh warga indonesia, melainkan hanya sekelompok atau grup tim nasional sepakbola indonesia.
Penggunaan Majas Sinekdoke
Penggunaan majas sinekdoke tergantung pada jenis-jenisnya. Sinekdoke Pars Pro toto pada umumnya digunakan dalam pengerjaan generalisasi agar tidak hanya satu atau dua pihak saja yang dibahas.
Contohnya : Apabila Tim Nasional Sepak Bola Indonesia memenangkan kejuaraan AFF, Maka keberhasilan itu tidak hanya berhasil di raih oleh tim itu saja, Melainkan keberhasilan satu Negara Indonesia.
Sedangkan Sinekdoke Totem Pro Parte digunakan untuk memicu rasa keterkaitan dari pembaca atau pun pendengar pada sesuatu hal yang disampaikan dengan singkat, ringkas dan hanya sebagian saja tidak secara keseluruhannya.
Majas ini membuat rasa penasaran para pembaca yang berperan untuk mengetahui apa tujuan atau isi dari teks tersebut.
Contoh Majas Sinekdoke
Mungkin kamu bingung inti dari penggunaan majas sinekdoke ini, maka kami memberikan beberapa contoh majas sinekdoke ini agar bisa kamu memahami dari uraian – uraian atau pembahasan diatas. Contohnya adalah :
1 – Contoh Sinekdoke Pars Pro Toto
- Harga minyak goreng naik Per Kg mulai hari ini.
- Semenjak Tahun Baru 2022 ini harga ayam potong naik menjadi 30.000 Per ekor
- Hidangan pedagang kaki lima di Yogyakarta sangat memanjakan mulut.
- Telah tiga tahun lamanya sejak adik pergi kuliah ke pekanbaru.
- Aku menyimpan perasaan suka terhadap dia.
2 – Contoh Sinekdoke Totem to Parte
- Warga Riau menonton pertandingan sepak bola di Stadion UIR.
- Banyak Tenaga medis yang berguguran dalam menangani pasien Covid – 19
- Game High Domino sangat populer dikalangan remaja saat ini.
- Polisi telah gerak cepat dalam menangani demo di kantor DPRD.
Demikianlah penjelasan mengenai majas sinekdoke ini. Kamu bisa memahami lebih lanjut mengenai majas ini karena majas ini berlaku untuk kondisi tertentu yang spesifik. Jadi kita harus mempelajari dan memahami makna dari majas ini.