Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat dan Jenisnya

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk bertingkat berbeda bentuknya dengan kalimat majemuk setara. Perbedaan dari keduanya terdapat pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara diakibatkan klausa kedua yaitu perluasan dari klausa pertama. Maka dari itu penghubung klausa-klausa majemuk bertingkat juga berbeda dengan majemuk setara.

Majemuk bertingkat memiliki jenis hubungan atau penghubung antar klausa. Dari jenis hubungan ini kita akan mengerti fungsi dan kata penghubungnya . Berikut penjelasannya !

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya

jenis – jenis kalimat bertingkat terbagi menjadi 9 bagian yaitu waktu, syarat, tujuan, konsesif, pembandingan, penyebab, pengakibatan, cara dan kemiripan.

1 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Majemuk bertingkat hubungan waktu mempunyai fungsi yaitu klausa bawahan menerangkan waktu terjadinya kejadian atau tindakan yang dinyatakan dalam klausa utama. Kata penghubung yang digunakan yaitu sejak, sewaktu, sementara, seraya, tatkala, hingga, sampai, ketika, sambil. Contohnya :

  • Dia terlambat hari ini hingga semalam.
  • laura datang ketika sedang belajar.
  • Ibu banyak memasak makanan, sewaktu ulang tahunku.
  • Bayu menjadi sukses, sejak dia menjadi content creator.
  • Ayah menjemput kakak di tempat les, sementara menunggu makanan selesai.

2 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat

Majemuk bertingkat hubungan syarat mempunyai fungsi yaitu klausa bawahannya menerangkan syarat terlaksananya hal yang disebut dalam klausa utama. Kata penghubung yang digunakan pada kalimat ini yaitu Jika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana dan manakala. Contohnya :

  • Banjir tidak akan terjadi andaikan buang sampai pada tempatnya
  • Nilai ujian tidak akan jelek andaikata kita tidak terlambat semalam.
  • Adik tidak akan menangis jikalau kamu menjaganya dengan benar
  • Indah ingatkan saya ujian besok, manakala saya terlupa dengan jadwal

3 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

Majemuk bertingkat hubungan tujuan mempunyai fungsi yaitu Klausa bawahannya menerangkan satu harapan atau satu tujuan dari dalam klausa utama yang disebutkan. Kata penghubung yang digunakan dalam hubungan tujuan ini adalah Agar, supaya, untuk dan biar. Contohnya :

  • Kamu harus rajin belajar agar kamu bisa lulus di universitas terbaru.
  • Ayah membelikan ku sepeda baru supaya aku rajin belajar.
  • Ibu membelikan buku untuk adik belajar

4 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif

Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif ini yaitu klausa bawahannya menerangkan yang tidak termasuk mengubah apa yang sudah ditetapkan pada klausa utama. Kata penghubung dalam penggunaan hubungan konsesif yaitu walau(pun), meski
(pun), sekali(pun), biar(pun), sungguh(pun). Contohnya :

  • Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut
  • Biarpun usianya sudah tidak muda muka nya masih bersinar
  • Selama ditinggal ibunya ia membersihkan rumah Sungguh rajin sekali

5 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pembandingan

Majemuk Bertingkat Hubungan Pembandingan yaitu memperlihatkan antara pernyataan pada klausa utama dengan pernyataan pada klausa bawahan. Kata penghubung yang digunakan pada hubungan pembandingan yaitu seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih dan ibarat. Contoh :

  • Saya memahaminya sebagaimana dia memahamiku
  • Lebih baik pergi dari pada hanya diam saja
  • Mereka terlihat seperti anak kembar
  • kamu dan dia ibarat cinta pada musim dingin

6 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab

Majemuk bertingkat hubungan Penyebab yaitu klausa bawahan menerangkan sebab atau alasan terjadinya sesuatu yang dinyatakan dalam klausa utama. Kata penghubungan yang digunakan dalam hubungan penyebab yaitu sebab, karena, oleh karena. Contohnya :

  • Dia menjadi siswa teladan karena tekun, sopan dan rajin
  • Dia merupakan putra bungsu keluarga afrizatul oleh karena itu dia merupakan penerus keluarga.

7 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab – Akibat

Majemuk bertingkat Sebab – Akibat merupakan klausa bawahan menerangkan akibat apa yang dinyatakan dalam klausa utama. Kata penghubung yang digunakan dalam hubungan penyebab yaitu Sehingga, sampai- sampai dan maka. Contohnya :

  • Gempa itu sedemikian hebatnya sehingga meruntuhkan jembatan beton
  • Hujan malam tadi sangatlah lebat sampai-sampai pohon kelapa tumbang.

8 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

Majemuk Bertingkat Hubungan Cara merupakan klausa bawahan menyatakan cara-cara pelaksanaan dan alat dari apa yang diterangkan oleh klausa utama. Penggunaan kata penghubung pada hubungan cara yaitu dengan dan tanpa. Contohnya :

  • petani berusaha meningkatkan panen dengan menggunakan bibit unggul
  • Pertemuan orang tua disekolah tanpa melibatkan siswa-siswi yang sedang belajar

9 – Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kemiripan

Majemuk Bertingkat Hubungan Kemiripan merupakan klausa bawahan menerangkan adanya kenyataan yang mirip dengan keadaan yang sebenarnya. Kata penghubungan yang digunakan pada hubungan kemiripan ini yaitu seolah-olah , seakan -akan . Contohnya :

  • Ibunya diam saja seakan-akan tidak mengetahui perbuatan anaknya
  • Dia bercerita seakan-akan dia mengetahui semuanya.

Demikianlah penjelasan mengenai Kalimat majemuk bertingkat beserta contoh sesuai dengan jenis-jenisnya. Kamu bisa memahami makna atau pemahaman majemuk berdasarkan jenis-jenis dan contoh diatas. Penjelasan diatas merupakan kesimpulan dari kami yang dikutip dari Tata Bahasa Indonesia tahun 1998.

Baca Juga : Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat